Silaturahmi
Subjek dan Objek
Nama
: Camalina Sugiyarti (Viewer)
NIM : 12708251078/ PSn D
Partner
Nama
: Desy Aquina (interviewer)
NIM : 12708251076/ PSn D
Pertanyaan 1 : Menurut anda apakah subjek itu?
Jawaban 1 Subjek adalah sesuatu yang mengatur objek,
bahasa antara subjek berbeda dengan objek. Dalam dunia pendidikan, saya mencoba
mengkhususkan pada contoh guru dan siswa, yang menjadi subjek adalah guru.
Tanggapan 1 : Saya setuju dengan
jawaban sdr. Desi. Subjek adalah sesuatu yang mempunyai kuasa terghadap objeknya.
Pertanyaan 2 : Menurut anda
apakah objek itu?
Jawaban 2 : Objek adalah sesuatu yang diatur oleh
subjek. Objek tidak mengetahui bahasa subjek. Contohnya adalah siswa.
Tanggapan 2 : Benar adanya bahwa
siswa itu adalah objek guru, seperti anak merupakan objek orang tua, bawahan
merupakan objek atasan.
Pertanyaan 3 : Apakah bisa
terjadi subjek sekaligus objek ataupun sebaliknya? Jelaskan?
Jawaban 3 : Bisa terjadi. Subjek sekaligus objek. Contohnya
adalah guru, guru adalah subjek siswa. Sedangkan guru adalah objek bagi kepala
sekolah.
Tanggapan 3 : Saya sependapat
bahwa subjek bisa bertindak sekaligus objek. Misalnya diri kita sendiri, diri
kita adalah subjek untuk barang-barang yang kita miliki dan sekaligus objek
bagi orang-orang yang mempunyai kuasa atas diri kita.
Pertanyaan 4 :Apakah semua subjek
mempunyai objek dan sebaliknya semua objek pasti bersubjek?
Jawaban 4 : ya, karena adanya proses terjemah dan
menjertemahkan (hermeneutik). Dalam berfilsafat mengenal dimensi-dimensi. Hal
ini tidak berlaku untuk sesuatu yang bersifat absolute. Karena subjek yang
paling tinggi adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Tanggapan 4 : Kehidupan ini
menggapai keseimbangan sehingga ada tesis dan antitesi, maka munculkan subjek
dan objek. Saya juga setuju bahwa diantara subjek-subjek itu ada subjek
tertinggi yang sudah tidak bersubjek lagi, yaitu clausa prima, Allah SWT.
Pertanyaan 5 : Bagaimana sikap
anda jika ada subjek yang tidak menghargai objek?
Jawaban 5 : Adanya subjek yang tidak menghargai
objek , disini terjadi kontradiksi, karena subjek tidak mengerti akan hakekat
hubungan terjemah dan menterjemahkan. Subjek yang melakukan hal ini akan
cenderung melakukan determinasi, sehingga determinasi ini akan menutup minat
dan bakat yang kita miliki.
Tanggapan 5 : Benar yang
dikatakan sdr.Desi, subjek yang tidak menghargai objek berarti subjek tersebut
belum menyadari akan hakekat hubungan terjemah dan menterjemahkan. Selain itu
subjek tersebut belum mampu membersihkan hatinya.
Pertanyaan 6 : Jika anda objek,
dan anda diperlakukan tidak adil oleh subjek anda, apa yang akan anda lakukan?
Jawaban 6 : Yang saya lakukan adalah berusaha
memahami sifat apa yang dimiliki oleh subjek, dan berusaha menyikapi perlakuan
tersebut dengan bijaksana. Karena ini merupakan proses terjemah dan menterjermahkan,
berusaha menjalin silaturahim yang baik dengan subjek, sehingga tidak saling terjadi
determinasi yang negatif,.
Tanggapan 6 :Menjadi objek
berarti dibawah kekuasaan subjek, sehingga sebagai objek kita harus
pandai-pandai menyikapi perlakuan subjek. Bijaksana, ya itu lah cara yang
paling tepat.
Pertanyaan 7 : Jika subjek anda
membuat suatu aturan yang hanya mementingkan subjek itu sendiri. Apa yang akan
anda lakukan? Tetap menjalankan aturan tersebut atau bagaimana?
Jawaban 7 : Tetap menjalankan aturan tersebut,
selama aturan tersebut tiadak bertentangan dengan hati nurani/ keyakinan kita.
Kita sebagai objek tidak mengetahui bahasa subjek, oleh karena itu tidak tidak
bisa melakukan justifikasi bahwa guru itu bertindak sewenang-wenang, sesuatu
yang dianggap sewenang- wenang itu justru bisa baik untuik objek.
Tanggapan 7 : Sdr. Desi menatakan bahwa kan tetap
menjalankan aturan tersebut, selama aturan tersebut tiadak bertentangan dengan hati
nurani/ keyakinan kita. Namun saya pribadi jika mendapati subjek yang bertindak
seperti itu, yaitu hanya mementingkan dirinya sendiri, itu tidak sesuai dengan
hati nurani saya.
Pertanyaan 8 :Menurut anda
bagaimana seharusnya subjek memperlakukan objek?
Jawaban 8 : Melakukan proses terjemah dan
menerjemahkan, tidak saling melakukan determiinasi yang negatif yang dapat
menutupi sikap seseorang, tidak saling melakukan hipotetikel dan justifikasi
yang menuju arah negatif, perlu adanya komunikasi sehingga ada silaturahmi yang
baik.
Tanggapan 8 : Saya sependapat
dengan pernyataan sdr. Desi. Intinya adalah terjemah dan menerjemahkan.
Pertanyaan 9 : Menurut anda
bagaimana seharusnya objek memperlakukan subjek?
Jawaban 9 : Berusaha memahami sikap dari dari
subjek, tidak melakukan justifikasi yang menuju arah negatif, menggapai subjek
lebih bijaksana sehingga terjalin komunikasi
yang baik dan proses terjemah dan menerjemahkan berjalan baik.
Tanggapan 9 : Komunikasi yang
baik merupakan kunci dari suatu hubungan yang harmonis, seperti yang sering
dikatakan Pak Jokowi, yany terpenting komunkasi. Hidup ini adalah komunikasi,
filsafat tidak lain adalah komunikasi juga.
Pertanyaan 10: Apakah subjek bisa
dikalahkan oleh objek? Mengapa?
Jawaban 10: Subjek tidak bisa dikalah oleh objek karena
bahasa yang dipake oleh subjek tidak dimengerti oleh objek, sampai kapan pun
ilmu yang dimilki objek tidak akan sama dengan subjek.
Tanggapan 10 : Saya kurang
sependapat dengan sdr.Desi, ada kalanya suatu anomaly yaitu subjek bisa
dikalahkan oleh objek. Misalnya dari fenomena-fenomena yang terjadi belakangan
ini banyak presiden yang mampu digulingkan oleh rakyatnya, itu merupakan bukti
bahwa objek bisa mengalahkan subjek.
Pertanyaan 11: Kesimpulan anda
mengenai subjek dan objek?
Jawaban 11: Kesimpulan mengenai subjek dan objek
adalah sesuatu yang mengatur objek adalah subjek sedangnkan sesuatu yang diatur
subjek adalah objek. Agar terjadi komunikasi yang baik antar keduanya perlu
adanya proses terjemah dan menerjemahkan. Saling bersifat bijaksana dalam
menggapai suatu persoalan sehingga terjalin silaturahmi yang baik.
Tanggapan 1 1: Benar adanya bahwa agar silaturahmi antara
subjek dan objek tetap terjalin baik harus ada proses terjemah dan
menerjemahkan. Bersifat bijaksana dalam menggapai suatu persoalan