Wadah
dan Substansi
Refleksi
Kuliah Filsafat Ilmu (Pengampu: Dr. Marsigit)
Camalina
Sugiyarti
(12708251078/Psn
D)
PPs
UNY
2012
Science merupakan salah
satu cabang ilmu yang paling dekat dekat filsafat, mengapa? Karena science
adalah ilmu yang mempelajari alam. Dari fenomena-fenomena di alam kemudian di
pelajari sebabnya mengapa fenomena itu terjadi dan dampak apa yang ditimbulkan,
hingga bagaimana cara mengatasinya jika fenomena tersebut membahayakan bagi
kehidupan umat manusia. Science adalah sintetik apriori, seperti yang
dinyatakan oleh Immanuel Kant. Science, seperti kimia,fisika, dan biologi
selalu mengusulkan hipotesis (apriori) dalam melihat suatu gejala alam dan selalu
mengembalikan hipotesisnya pada gejala alam itu sendiri (sintetik).
Orang yang mempelajari
science disebut scientist. Menjadi seorang scientist selalu dipertanyakan
akuntabilitasnya. Sebenarnya tidak hanya scientist, guru, siswa, pemimpin,
pegawai, pengusaha, atau apapun itu selalu dipertanyakan substansi dan
wadahnya. Wadah dan sunstansinya harus seimbang. Wadah besar namun kurang
substansinya, atau substansinya terlalu banyak hingga meluber dari wadahnya
adalah keadaan yang tidak seimbang.
Seperti contoh berikut
ini, alkisah, ada seorang professor dari Makasar sedang mengisi suatu seminar
di Jogja, seselesai dari seminar tersebut sang Profesor memutuskan untuk
jalan-jalan di Malioboro dengan becak. Setelah menikmati suasana Malioboro
dengan becak, becak itu pun kembali pada posisi semula, lantas si tukang becak
mengatakan bahwa ongkos becaknya sepuluh ribu. Dengan santai sang professor
Fisika itu menjawab, “Dalam fisika usaha itu dinyatakan dengan gaya dikali
perpindahan, namun becak ini tidak mengalami perpindahan, karena kembali ke
titik/tempat semula. Sehingga dapat saya simpulkan bahwa becak ini melakukan
usaha, maka saya rasa saya tak perlu membayar,ini saya kasih tips saja”, kata
professor tersebut sambil member selembar uang seribuan pada tukang becak.
Lantas si Tukang Becak bergumam, kalau tidak punya uang tidak usah naik becak,
jalan kaki saja.
Itu adalah salah satu
contoh keadaan yang tidak seimbang antara wadah dan substansi. Si Profesor
kelebihan substansi hingga wadahnya tak cukup, berbicara dengan tukang becak
dengan bahasa fisika. Hal ini menunjukkan sang professor tidak sadar ruang dan
wadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar