Para
Dewa
Refleksi
Kuliah Filsafat Ilmu (Pengampu: Dr. Marsigit)
Camalina
Sugiyarti
(12708251078/Psn
D)
PPs
UNY
2012
Segala sesuatu di dunia
ini mempunyai dewanya masing-masing. Umat manusia dewanya adalah tuhan,
presiden adalah dewa bagi rakyat dan para pegawainya, anggota DPR adalah dewa
bagi rakyatnya, para gubernur adalah dewa bagi para bupati, para bupati adalah
dewa bagi para camat, para camat adalah dewa bagi para lurah, para suami adalah
dewa bagi para istri, bapak dan ibu adalah dewa bagi ank-anaknya, kakak adalah
dewa bagi adiknya, guru adalah dewa bagi murid-muridnya, bahkan setiap manusia
adalah dewa, dewa bagi apa yang dimilikinya, baju, rumah, dan sebagainya.
Dewa adalah yang “ada”
dan yang “mungkin ada”. Dewa adalah subjek bagi objek-objeknya. Dewa mempunyai
dimensi yang lebih tinggi daripada objek-objeknya.Sehingga tidak sembarangan
orang yang bisa berkomunikasi dengan dewa. Hanya seorang dewalah yang bisa
berkomunikasi dengan dewa.
Sehingga objek-objek
itupun tidak bisa berkomunikasi dengan dewanya. Objek-objek itupun tidak tahu
apa yang sebenarnya dilakukan atau dibicarakan oleh dewanya. Objek tak akan
mampu membaca pikiran para subjeknya. Baju yang engkau kenakan tak akan penah
bisa mengetahui apa yang kamu pikirkan, sepeda motor yang setiap hari
mengantarkanmu kemana pun kamu pergi juga tak akan pernah mampu untuk membaca
pikiranmu, kamu pun takkan mampu membaca pikiran ibumu yang sedari kecil
disampingmu.
Hal tersebut terjadi
karena bahasa para dewa berbeda dengan bahasa orang biasa (objek-objeknya).
Hanya orang tertentu yang bisa mengerti bahasa para dewa, selain para dewa itu
sendiri. Orang-orang seperti apakah yang mampu mengerti bahasa para dewa?
Mereka adalah orang-orang yang mampu merefleksi (memikirkan pengalamannya).
Untuk menggapai bahasa para dewa harus mau melakukan olah pikir.
Berfilsafat adalah cara
untuk menggapai bahasa para dewa. Jika objek-objek mampu mengerti bahasa para
subjeknya. Maka para objek akan mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan oleh
para subjeknya/dewanya. Sehingga para dewa tidak akan semena-mena menggunakan
kekuasaannya untuk menguasai objeknya.
Pertanyaan:
- Setelah bisa mengetahui bahasa para dewa, selanjutnya apa yang bisa dilakukan oleh para objek?
- Apakah objek bisa mengalahkan subjek?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar